Rabu, 05 Desember 2012

Hati-hati dengan teman yang buruk

Teman merupakan sosok yang sangat penting dalam hidup kita selain keluarga. Hati-hati jangan salah pilih teman. Berteman boleh dengan siapa saja, tapi jangan sampai memberikan pengaruh buruk kepada kita. Orang yang tidak kuat pendirian, PASTI akan terpengaruh dengan teman yang buruk.

Saat kita butuh teman kita untuk membantu skripsi kita kepada lawan jenis yang menyukainya. Maka dibantulah skripsi nya. Kita sebut saja si A sebagai ikhwan yang membutuhkan orang lain, si B yang suka dengan si A. 

Karena si A sangat membutuhkan si B untuk membantu mengerjakan skripsinya. Akhirnya si A sangat dekat sekali dengan si B daripada dengan orang yang taaruf atau akan diajak menikah dengannya. Si B mempunyai perangai buruk sebagai wanita. Ia suka mengadu domba, mencela, dan berkata kasar walau katanya dia sudah mengaji dan jadi guru ngaji atau yang biasa disebut Murobi.

“Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu, melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk.” (HR. Muslim no. 2594)

Guru ngaji seharusnya mempunyai ilmu untuk dirinya sendiri dahulu baru untuk muridnya. Jika seorang guru ngaji beranggapan pacaran tidak apa-apa dan berkata kasar tidak apa-apa terus bagaimana sikap muridnya??? Berkatalah BAIK atau DIAM! Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim.

Jika seorang guru ngaji tidak bersikap terbuka terhadap orang yang mau belajar mengaji, terus akhlak seperti apa guru ngaji tersebut? 

Dalam pencarian jati diri, banyak orang yang mengikuti berbagai macam pengajian dari berbagai macam aliran. Seharusnya guru ngaji atau murobi itu menasehati, bukan curiga atau menjudge mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan hal ini kepada ‘Aisyah-istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana disebutkan pula dalam sebuah hadits: “Orang yang dijauhkan dari sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan.” (HR.Muslim)


“Sesungguhnya sifat lemah lembut tidaklah berada pada sesuatu kecuali akan membuat indah sesuatu tersebut dan tidaklah sifat lemah lembut dicabut dari sesuatu kecuali akan membuat sesuatu tersebut menjadi buruk.” (HR. Muslim)

Apakah pantas orang yang dibilang murobi berkata kasar? menyatakan bahwa pacaran itu halal? namimah? mencurigai orang yang mengaji dengan manhajnya? dengan temannya berkata: hati-hati mata-mata??? 

Dalam hadits yang lain, Nabi n bersabda:
“Kata-kata yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)

Teman itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita. Pintar-pintarlah mencari teman yang baik. Mengajilah dengan orang yang benar-benar paham ilmu agama, yang benar-benar belajar dibidangnya. Bukan guru ngaji yang cuma bisa teriak-teriak dijalan dan berkata kasar lalu menyatakan pacaran tidak apa-apa. haduuuuh......

Yah, penulis tidak menyatakan semua guru ngaji yang disebut Murobi seperti itu semua. Tapi hati-hatilah untuk memberikan binaan yang baru belajar ilmu agama kepada binaanmu padahal ilmunya belum cukup atau tak lebih dari orang awam.

Ingat, perkataan dan perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan!

Teman yang baik atau teman yang buruk itu sangat berpengaruh kepada kita. Apalagi jika kamu adalah orang yang tidak punya pendirian atau mudah terpengaruh dengan orang lain. HATI-HATI!! Jangan sok mau berdakwah, tapi malah kamu yang terseret arus ke jalan yang tidak benar!

Bekali dirimu dengan ilmu baru kamu beramal! Pepatah mengatakan: BERILMULAH TERLEBIH DAHULU.

Tidak ada yang melarang kamu untuk beramal. Tapi jangan sampai kamu beramal dengan hal-hal yang memang tidak diperintahkan oleh Alloh. Orang yang belajar ilmu agama/bahasa arab di universitas negeri atau swasta saja belum tentu dalam ilmu agama mereka. Apalagi orang yang kuliah diluar jurusan itu?

Lipia adalah kampus agama yang sangat ketat. Dimana orang yang masuk kesitu disaring sangat ketat ilmu agamanya. Bukan sembarang orang masuk kesitu. Kita akan ditest tentang bahasa arab, huruf gundul, dan ilmu agama kita. Tidak ada test matematika-bahasa Indonesia atau pelajaran umum lainnya.

Jika kamu mempunyai teman jurusan agama dan bahasa arab di berbagai universitas dan Lipia. Coba kamu bandingkan sendiri kemampuan agama dan bahasa arab mereka. Sanad hadistpun sampai hapal. Subhanallah...

Itulah, jika kita berada dilingkungan kondusif yang mendukung kita mendalami agama lebih dalam. Maka diri kita akan lebih termotivasi untuk belajar lebih dalam lagi.

Mari kita mencari teman sebanyak-banyaknya untuk mendukung kita. Tapi jika lingkunganmu memberikan teman-teman yang berbagai macam karakter, lindungi diri kita jangan sampai terpengaruh ke dalam hal-hal yang buruk. Jangan mudah menelan setiap berita atau kabar yang kita terima jika tidak ada dalilnya. 

Apalagi jika dirimu lelaki, ingat kamu akan menjadi nakhoda keluarga. Kamu yang akan memimpin keluargamu. Belajar agamalah sepanjang hidupmu.

Dimodifikasi dari:
http://al-atsariyyah.com/sikap-lemah-lembut-dan-keras-dalam-berdakwah.html
http://asysyariah.com/bertutur-kata-yang-baik-dan-berkata-manis.html