Minggu, 16 Oktober 2011

Wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik

Jodoh? Siapa si yang tak memikirkan hal ini ketika kita sudha beranjak dewasa? Apalagi jika ada yang mengajak kita menikah? Tapi eiiits,,,tunggu dulu. Hati-hati, banyak pria, ikhwan atau siluman ikhwan yang mempermainkan wanita. Oleh karena itu, mari kita cari jodoh kita dengan cara yang baik.

1. Jangan cari jodohmu lewat dunia maya

Karena dunia maya tak selama nya bisa menunjukkan jati diri seseorang sebenarnya.

2. Jangan mencari jodohmu lewat kenalan-kenalan tak jelas. Baik ketemu langsung di mall/dipasar atau ditempat rekreasi.

Jika dia saja berani minta kenalan dengan kita, tanpa malu di tempat umum. Apakah kalian tidak berpikir bahwa cowo tersebut bisa saja melakukan hal yang sama kepada orang lain? Camkan itu!!

3. Hati-hati dengan cowo yang hidupnya sangat bergantung dengan lagu-lagu. Karena beberapa syair yang saya dengar itu hanyalah menyesatkan orang yang mendengarkannya. Jika orang tersebut mengikuti dan terpengaruh dengan lirik maka hati-hatilah.

Contoh lirik yang sering saya dengar menyesatkan adalah

Aku cinta kamu, bukan berarti ku tak mendua? 


Orang yang mencintai seseorang, pasti akan berusaha untuk tidak menyakitinya dan tak akan menduakannya. Bukan seperti lirik lagu diatas. Apakah Nabi Muhammad menyakiti istri-istrinya? Jawabannya tentu>>TIDAK!!

Kita juga bisa menipu dan menduakan


Orang yang saling mencintai, tak akan balas dendam untuk menipu dan menyakiti. Jika memang dia bukan jodoh kita, yasudahlah mari kita lepaskan. Dan berusaha untuk melupakan dia. Yakin kita BERHAK mendapatkan yang lebih baik dari dia!! Terus perbaiki diri untuk mendapatkan yang terbaik.


Lebih jelasnya ada di JUDUL sebelumnya yang membahas 13 Sifat Laki-laki Yang Tidak Disukai Perempuan. Dalam judul tersebut sudah dijelaskan tentang sifat laki2 yg tidak disukai perempuan yaitu tidak punya visi, kasar, sombong, tertutup, plin-plan, pembohong, cengeng, pengecut, pemalas, cuek terhadap anak, menang sendiri, jarang komunikasi, tidak rapi dan harum.




Apakah lelaki seperti judul tersebut menjadi idaman wanita? jawabannya adalah ;TIDAK! Apalagi jika lebih suka terbuka dengan akhwat lain daripada pasangannya? HATI-HATI...Bisa jadi dia ada main dengan akhwat tersebut dibelakang. Karena Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam pun tidak tertutup terhadap istrinya.


Lihat juga JUDUL tentang Dosa-dosa suami yang dibenci istri (http://tatie-mayo.blogspot.com/2011/07/dosa-dosa-suami-yang-dibenci-istri.html)pada judul sebelumnya. Di judul tersebut dijelaskan bahwa buruk sangka terhadap istri juga termasuk hal2 yang tidak disukai oleh wanita. dan Seorang suami yang berakal dan bijak tidak akan mencela istrinya karena kesalahan sepele, dan tidak menghukumnya pada kekeliruan pertama. Namun, ia akan mencari berbagai alasan pembenaran dan menuntunnya menuju kondisi lebih baik. Bila pun ada sesuatu yang mengharuskan kritikan, hendaknya suami mengkritik dengan lembut, sehingga dengannya istri menyadari kesalahannya tanpa harus menyulut kemarahannya, atau melupakan sisi kebaikannya. 




Jika dia mencintaimu dengan sungguh-sungguh maka dia tidak akan membohongimu untuk melawanmu.



Seorang penyair berkata :

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطيعُ

“Kalau seandainya cintamu sejati, tentu kamu akan menaati, sesungguhnya orang yang mencintai akan menaati orang yang dicintai.”


 ‎"Mario__Teguh : Yang membuat Pria semakin hebat adalah Tanggung Jawabnya. Dan yg membuat Pria semakin keren adalah Kejujuran & Kesetiaannya."

Jangan Terlalu Membenci Istri (Mengayuh Biduk edisi 11) : http://www.asysyariah.com/sakinah/mengayuh-biduk/946-jangan-terlalu-membenci-istri-mengayuh-biduk-edisi-11.html


Suami yang bijak adalah orang yang mau menerima segala kekurangan yang ada pada istrinya. Ia menyadari bahwa tidak ada wanita yang sempurna, yang bisa memenuhi semua harapannya. Inilah salah satu kunci terciptanya keharmonisan rumah tangga, yang selayaknya dimiliki oleh setiap suami.
Pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, tak ada manusia yang sempurna. Kenyataannya memang demikian, siapapun dia selama dia disebut anak manusia, entah wanita ataupun lelaki, mesti ada kekurangannya, tidak ada yang sempurna dalam segala sisi. Memang ada manusia yang mempunyai banyak kelebihan namun jumlah mereka pun sedikit. 



Yang dicari paling utama dalam memilih jodohmu adalah AGAMANYA. Karena jika seseorang tersebut beragama dengan baik, maka dia tidak akan menyakitimu, tak akan membohongimu berkali-kali dan takut akan adzab Allah yang pedih.


copas dr>Indahnya Menikah FULL Barokah>kalau tidak berniat memilikinya, jangan kau mempermainkan hatinya. ingatlah ibumu, kakak perempuanmu, dan juga adik perempuanmu. Akankah kamu.


Orang yang terus belajar ilmu dien, lebih baik daripada orang yang merasa bahwa dirinya sudah cukup ilmu dan tak mau belajar ilmu dien lagi. Padahal masih banyak yang belum kita ketahui tentang ilmu dien ini. Pilihlah laki-laki karena agamanya dan karena dia ingin terus belajar ilmu dien.


Semangaaaaaaaaat!! Hayo terus perbaiki diri untuk mendapat yang terbaik ;)


Wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik. An-Nur 26

Sabtu, 15 Oktober 2011

13 Sifat Laki-laki Yang Tidak Disukai Perempuan

http://wirausahapesantren.blogspot.com/2010/05/13-sifat-laki-laki-yang-tidak-disukai.html


dakwatuna.com – Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.

Pertama, Tidak Punya Visi


Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Berfirman: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.



Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”

Kedua, Kasar

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna bil ma’ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.

Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.



Ketiga, Sombong
Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.” Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong.

Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong seorang suami.

Keempat, Tertutup

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.

Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu tertutup ini.



Kelima, Plinplan

Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’:34).

Keenam, Pembohong

Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan iman itu sendiri.

Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.

Ketujuh, Cengeng

Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak sedikitpun gentar.



Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Kedelapan, Pengecut

Dalam sebuah doa, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi 
Shallallahu 'Alaihi Wassalam. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.

Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.

Kesembilan, Pemalas

Di antara doa Nabi 
Shallallahu 'Alaihi Wassalam adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni a’uudzubika minal ‘ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.


Kesepuluh, Cuek Pada Anak

Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi 
Shallallahu 'Alaihi Wassalam Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.

Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.



Kesebelas, Menang Sendiri
Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.

Keduabelas, Jarang Komunikasi

Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.



Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.

Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum

Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang tidak enak. Allahu a’lam


Sumber : http://www.dakwatuna.com/2008/13-sifat-laki-laki-yang-tidak-disukai-perempuan/

Sabtu, 03 September 2011

Jangan Terlalu Membenci Istri


(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah)

Suami yang bijak adalah orang yang mau menerima segala kekurangan yang ada pada istrinya. Ia menyadari bahwa tidak ada wanita yang sempurna, yang bisa memenuhi semua harapannya. Inilah salah satu kunci terciptanya keharmonisan rumah tangga, yang selayaknya dimiliki oleh setiap suami.
Pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, tak ada manusia yang sempurna. Kenyataannya memang demikian, siapapun dia selama dia disebut anak manusia, entah wanita ataupun lelaki, mesti ada kekurangannya, tidak ada yang sempurna dalam segala sisi. Memang ada manusia yang mempunyai banyak kelebihan namun jumlah mereka pun sedikit.

Rasulullah  bersabda:

“Manusia itu hanyalah seperti seratus ekor unta, yakni hampir-hampir dari seratus unta tersebut engkau tidak dapatkan satu unta pun yang bagus untuk ditunggangi.” (HR. Al-Bukhari no. 6498 dan Muslim no. 2547)
Al-Khaththabi t berkata: “Mereka menafsirkan hadits di atas dengan dua sisi.” Beliau lalu menyebutkan sisi pertama.  Setelahnya beliau berkata: “Sisi kedua:  mayoritas manusia itu memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.”  (Fathul Bari, 11/343)
Al-Imam An-Nawawi t menyatakan: “Orang yang diridhai keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/101)

Ibnu Baththal  juga menyatakan yang serupa tentang makna hadits di atas: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343) 
Dalam kaitannya dengan kehidupan keluarga juga tidak bisa dipisahkan dengan pembicaraan tentang kekurangan dan ketidaksempurnaan manusia ini. Kesiapan menerima pasangan hidup dengan segala kekurangan yang ada padanya menjadi satu kemestian. Karena kita adalah anak manusia yang tidak sempurna, menikah dengan manusia yang tidak sempurna pula. Namun kenyataannya, dalam perjalanan rumah tangga terkadang muncul kekecewaan yang berbuah kebencian terhadap pasangan hidupnya karena kekurangan dimilikinya, walaupun tetap menyadari “tak ada gading yang tak retak”.
Perasaan tidak suka ini bila muncul dari pihak istri maka biasanya ia lebih bisa menekan dan “memaksakan” dirinya untuk tetap menerima suaminya. Beda halnya bila ketidaksukaan itu dirasakan oleh pihak suami, mungkin pada akhirnya kebencian tumbuh di hatinya dan ujungnya vonis talak pun dijatuhkan.
Dari hadits Rasulullah di atas, kita pahami bahwa jarang dijumpai orang yang terkumpul padanya segala kebaikan dan kelebihan. Demikian pula pada diri wanita yang memang diciptakan dari tulang yang bengkok, lebih jarang lagi didapatkan pada mereka segala kebaikan. Terkadang ada wanita yang parasnya cantik namun jelek lisannya. Terkadang ada yang ucapan dan tutur katanya  manis memikat namun tidak pandai bergaul dengan suami. Ada yang pandai bergaul dengan suami namun tidak bisa mengurus rumahnya. Adapula wanita yang jelita, bagus perangainya, pandai bergaul dengan suami, bisa mengatur rumah akan tetapi ia sangat pencemburu atau tidak giat dalam ibadah.

Keadaan-keadaan semisal ini harusnya dipahami oleh seorang suami agar ia tidak larut dalam ketidaksukaan kepada istrinya, sebaliknya ia sabarkan dirinya dengan kekurangan yang ada.

Bersabar terhadap istri  

Allah  berfirman:

“Dan bergaullah kalian dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan pada dirinya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)

Dalam tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an (5/65), Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi t berkata: “Firman Allah I:  (“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka”), dikarenakan  parasnya yang buruk atau perangainya yang jelek, namun bukan karena  si istri berbuat keji dan nusyuz, maka dianjurkan (bagi si suami) untuk bersabar menanggung kekurangan tersebut, mudah-mudahan hal itu mendatangkan rizki berupa anak-anak yang shalih yang diperoleh dari istri tersebut.”
Al-Hafidz Ibnu Katsir t berkata dalam Tafsir-nya terhadap ayat di atas: “Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian dengan tetap menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara kalian tidak menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan di akhirat sebagaimana perkataan Ibnu Abbas c tentang ayat ini: “Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang tidak disukainya) hingga Allah berikan rizki padanya berupa anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada kebaikan yang banyak.” (Tafsir Ibnu Katsir , 1/173)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di t berkata: “Sepantasnya bagi kalian – wahai para suami– untuk tetap menahan istri (dalam ikatan pernikahan) walaupun kalian tidak suka pada mereka. Karena di balik yang demikian itu ada kebaikan yang besar. Di antaranya adalah berpegang dengan perintah Allah dan menerima wasiat-Nya yang di dalamnya terdapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kebaikan lainnya adalah dengan ia memaksa dirinya untuk tetap bersama istrinya, dalam keadaan dia tidak mencintainya, ada mujahadatun nafs (perjuangan jiwa) dan berakhlak dengan akhlak yang indah. Bisa jadi ketidaksukaan itu akan hilang dan berganti dengan kecintaan sebagaimana (disaksikan dari) kenyataan yang ada. Dan bisa jadi dia mendapat rizki berupa seorang anak yang shalih dari istri tersebut, yang memberi manfaat kepada kedua orang tuanya di dunia maupun di akhirat. Tentunya semua ini dilakukan bila memungkinkan untuk tetap menahan istri dalam pernikahan tersebut dan tidak timbul perkara yang dikhawatirkan. Bila memang harus berpisah dan tidak mungkin untuk tetap seiring bersama, maka si suami tidak dapat dipaksakan untuk tetap menahan istrinya (dalam pernikahan).” (Taisir Al-Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, hal. 173)  
Sehubungan dengan permasalahan ini, Abu Hurairah z mengabarkan: “Rasulullah r pernah bersabda:

“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/ perangainya yang lain.”  (HR. Muslim no. 1469)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Hadits ini menunjukkan larangan (untuk membenci), yakni sepantasnya seorang suami tidak membenci istrinya, karena bila ia mendapatkan pada istrinya satu perangai yang tidak ia sukai namun di sisi lain ia bisa dapatkan  perangai yang disenanginya pada si istri. Misal, istrinya tidak baik perilakunya akan tetapi ia seorang yang beragama atau berparas cantik atau menjaga kehormatan diri atau bersikap lemah lembut dan halus padanya atau yang semisalnya.” (Syarah Shahih Muslim, 10/58)
Dengan demikian tidak sepantasnya  seorang suami membenci istrinya dengan penuh kebencian hingga membawa dia untuk menceraikannya. Bahkan semestinya dia memaafkan kejelekan istrinya dengan melihat kebaikannya dan menutup mata dari apa yang tidak disukainya dengan melihat apa yang disenanginya dari istrinya.

Ibnul ‘Arabi t berkata: Abul Qasim bin Hubaib telah mengabarkan padaku di Al-Mahdiyyah, dari Abul Qasim As-Sayuri dari Abu Bakar bin Abdirrahman, ia berkata: Adalah Asy-Syaikh Abu Muhammad bin Zaid memiliki pengetahuan yang mendalam dalam hal ilmu dan kedudukan yang tinggi dalam agama. Beliau memiliki seorang istri yang buruk pergaulannya dengan suami. Istrinya ini tidak sepenuhnya memenuhi haknya bahkan mengurang-ngurangi  dan menyakiti beliau dengan ucapannya. Maka ada yang berbicara pada beliau tentang keberadaan istrinya namun beliau memilih untuk  tetap bersabar hidup bersama istrinya. Beliau pernah berkata: “Aku adalah orang yang telah dianugerahkan kesempurnaan nikmat oleh Allah I dalam kesehatan tubuhku, pengetahuanku dan budak yang kumiliki. Mungkin istriku ini diutus sebagai hukuman atas dosaku, maka aku khawatir bila aku menceraikannya akan turun padaku hukuman yang lebih keras daripada apa yang selama ini aku dapatkan darinya.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 5/65)

Sulitnya meluruskan kebengkokan istri 

Seorang suami tentunya tidak boleh berdiam diri membiarkan begitu saja kekurangan yang ada pada istrinya. Bahkan dia harus berupaya meluruskannya dengan lembut dan perlahan agar tidak mematahkannya. Tentunya lurusnya istri tidak bisa sempurna karena akan tetap ada kebengkokan padanya sebagaimana sabda Nabi :

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.2 Dia tidak akan lurus untukmu di atas satu jalan. Jika engkau bersenang-senang dengannya, maka engkau bisa melakukannya namun padanya ada kebengkokan. Bila engkau paksakan untuk meluruskannya maka engkau akan mematahkannya, dan patahnya itu adalah menceraikannya.3" (HR. Al-Bukhari no. 5184  Muslim no. 1468)

“Mintalah wasiat dari diri-diri kalian dalam masalah hak-hak para wanita4, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian paling atasnya. Bila engkau paksakan untuk meluruskannya maka engkau akan mematahkannya. Namun bila engkau biarkan, ia akan terus menerus bengkok. Maka mintalah wasiat dari diri-diri kalian dalam masalah hak-hak para wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 3331,  5186)

Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Dalam hadits ini (ada anjuran untuk) bersikap lembut kepada para istri, berbuat baik kepada mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak/perangai mereka serta bersabar dengan kelemahan akal mereka. Hadits ini juga menunjukkan tidak disukainya menceraikan mereka tanpa sebab dan tidak boleh terlalu bersemangat/ berlebihan untuk meluruskan mereka, wallahu a’lam.” (Syarah Shahih Muslim, 10/57) 

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani t berkata: “Dipahami dari hadits ini bahwasanya tidak boleh membiarkan istri di atas kebengkokannya, apabila ia melampaui kekurangan  yang merupakan tabiatnya dengan melakukan maksiat atau meninggalkan kewajiban. Adapun dalam perkara-perkara mubah, ia dibiarkan  apa adanya. Dalam hadits ini menunjukkan disenanginya penyesuaian diri untuk menarik jiwa, mengambil dan mendekatkan hati, sebagaimana hadits ini menunjukkan pengaturan terhadap para istri dengan memaafkan mereka dan bersabar atas kebengkokan mereka. Siapa yang hendak meluruskan mereka, maka akan luput darinya  kemanfaatan yang diperoleh dari  mereka, sementara tidak ada seorang lelaki pun yang tidak merasa butuh terhadap wanita guna memperoleh ketenangan (sakinah) dengannya dan untuk menolongnya dalam kehidupannya. Sehingga seakan-akan bisa dikatakan: Bernikmat-nikmat dengan wanita (istri) tidak akan sempurna kecuali dengan bersabar terhadap mereka.” (Fathul Bari, 9/306)
Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.             


2 Dalam hadits ini ada dalil terhadap ucapan fuqaha atau sebagian mereka bahwasanya Hawa diciptakan dari tulang rusuk  Adam. Allah I berfirman:
“Dia menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan Dia menciptakan dari jiwa yang satu itu pasangannya.” (Syarah Shahih Muslim, 10/57)
3 Bila engkau menginginkan istrimu untuk meninggalkan kebengkokannya maka ujung dari perkara ini adalah berpisah (cerai) dengannya. (Fathul Bari, 6/447)
4 Atau dengan makna: Aku wasiatkan kalian agar berbuat kebaikan terhadap para wanita maka terimalah wasiatku ini tentang perkara mereka dan amalkanlah. (Fathul Bari, 9/306)

Selasa, 26 Juli 2011

Kisah : Inilah Akibat Dari Istri yang Kecanduan Chatting


Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.


Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.

Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.

Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar, lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???
Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”
Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.

[Sumber : http://jilbab.or.id/archives/403-bercerai-dari-suami-akibat-kecanduan-chatting/ ]

Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, disana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.

Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.

Adapun untuk anggota keluarga yaitu istri dan anak, hendaklah mereka selalu merasa mendapatkan pengawasan dari Allah subahanahu wa ta’ala. Hendaklah mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala yang nampak maupun yang tersembunyi. Sehingga Allah mengetahui segala apa yang mereka lakukan. Karena Allah-lah Maha Mengetahui dan Maha Melihat dengan sifat kesempurnaan. Tentu saja sikap selalu merasa penjagaan dari Allah ini bisa muncul jika seseorang telah dibekali dengan aqidah dan tauhid yang benar. Itulah pentingnya pendidikan aqidah pada keluarga.

http://www.rumaysho.com/belajar-islam/keluarga/2642-kisah-istri-kecanduan-chating.html

Kamis, 07 Juli 2011

Ikhwan Sejati…

copas dari blog orang

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!” Sang Ibu tersenyum dan menjawab…


Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ? Sang Ibu memberinya buku dan berkata… Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

WasPada JIL (Jaringan Ikhwan LeBay)

copas dari>> http://mutif.net/index.php?option=com_content&view=article&id=81:waspada-jil-jaringan-ikhwan-lebay&catid=38:artikel&Itemid=27

“Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.”

Rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.

Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, YM, dll,

menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.

Begitu lembut dan halusnya Tipu daya Syetan,

tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Tergelincir ke neraka memang mudah, belum pernah terdengar ada cerita tergelincir ke jalan yang benar,

karena jalan menuju kebenaran perlu perjuangan



Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami,

Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya,

langsung berani bebas berinteraksi dengan lawan jenis,

lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah?

Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial,

pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing,

digantilah status mereka berdua sebagai pasutri,

sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya,

berikut ini petikan obrolannya:

“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.

“‘Wa’alaikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.

“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…”

puji ikhwan Lebay tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit,

maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”

Sang ikhwan pun tidak mau kalah,

balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya,(lebay.com) wkkwkwkwkwkwkkw


syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa,

bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.

Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis,

Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……na’udzubillah,

bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.


Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!

Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.


Wahai ikhwan, relakah jika adikmu/ saudaramau dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain?

Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main. Mana Tanggung JawabMu, setelah hati mereka kau ambil,

Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.

Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam,

biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman.(LeBay Juga Neeh )


Wahai Ikhwan,

foto dan staTus tidak menjelaskan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka,

hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia,

jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.



Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!

Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu.

Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang tertarik padamu.

Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i,

sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu.

Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius,

tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan,

dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat,koreksilah cara kita berinteraksi dengan para Lelaki ,

apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita?

Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya,
waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi.

Jangan mudah terpedaya oleh rayuan Lelaki di dunia maya.


Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami,

jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram,


--[edited from voa-islam.com]--

Ikhwan Nyebelin

Copy dari>>>>http://fathia27rhm.multiply.com/journal/item/382

Bismillahirrahmanirrahim...

Hehehe, judulnya provokatif banget ya, punten nih buat para ikhwan, bukan maksud hati ngajak kalian ribut, tapi apa dikata, aku sedang kesel ama seorang ikhwan. Siapa dia? Yap, panggil saja dia : IKHWAN NYEBELIN!

Jadi begini ceritanya sodara-sodari, well, udah naluri setiap wanitah di dunia ini lah ye ngeliat ikhwan tuh kagak dari tampangnya doang, tapi yang namanya perempuan lebih suka melihat sisi afektif *halah, apa pula itu afektif*, daripada materi (e.g : uang, fisik, dll) semata. Gak percaya? Ya bisa ngeliat sendiri lah ada orang yang mungkin kalian bisa bilang biasa aja, tapi ceweknya boo' super duper cuanteks. Ya toh? Padahal parah banget dan tetot alias salah besar kita menilai orang cuma dari penampilannya. Ampe-ampe ada pepatah mengatakan : Don't judge a book by its cover. Jangan menilai buku dari sampul/covernya. Yaa, aku bukan menyuruh kalian milih buku yang sampulnya jelek, yaelah, itu pan cuma pepatah kaleee.. hheu. Maksud tuh pepatah, kita tuh di dunia ini jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya aja, tanpa kita tahu bagaimana dalam/isinya. Ok lah ada cewek cantik banget, tapi belum tentu dia baik sifatnya. Ada yang biasa aja, tapi semua lengket ama dia. Jadi teringat nasihat yang sering Ayah dan Ibuku lontarkan ke anak-anakya,

"Kalian jangan meremehkan orang-orang yang kalian anggap di bawah kalian, bisa jadi mereka nanti lebih sukses dari kalian, bisa jadi mereka lebih mulia di mata Allah dibanding kalian..."



Ok, back to the topic, sebenernya bukan itu inti yang mau ku bicarakan, heheh...

Jadi aku sebel ama ikhwan yang ada ada di cerita di bawah ini :

Usut punya usut, katakanlah namanya Fulanah, nah dia itu mengenal sang ikhwan dari sebuah situs internet. Seiring berjalannya waktu, Fulanah itu pun mulai merasakan benih-benih cinta tumbuh dengan subur di taman hatinya, hehe.. cieh ahem. Kok bisa? Padahal Fulanah tersebut bahkan melihat wujud sang ikhwan misterius itu aja belum pernah, kok bisa-bisa dia jatuh hati? Ternyata sodara sodari, itu semua dikarenakan kebaikan hati, keshalihah, dan kesempurnaan akhlak si ikhwan tersebut. SMS bergelimpangan banyaknya di HP kedua belah pihak. Ya pokoe begitulah, dan cinta Fulanah pada ikhwan tersebut makin menjadi, tapi belum dapat mereka labuhkan ke dalam pernikahan karna ada beberapa hal yang menghambat. Pas ditanya,

"Fulanah, apakah ikhwan itu juga mencintaimu?"

"Saya belum tahu, saya tidak berani menanyakan, tapi dia seperti memberi harapan, sangat nampak bahwa dia membuka peluang untuk saya..."

Gubraaaaaaakkkkkksssssssssssss! Toeeenggssss, sedih ya? hehe.. Laki-laki di mana pun sih emang nyantai bawaannya, tapi kalo perempuan pan kebanyakkan menganggap pernyataan dan status itu perlu *well, gak bisa dipukul rata semua perempuan dan laki-laki gitu sih *.

Setahun pun berlalu... mereka belum juga bisa melabuhkan cinta. Huhuh, kasian...

Makin lama mengenal ikhwan tersebut, Fulanah masih menganggap baik ikhwan misterus itu. Mereka masih berhubungan walau intensitasnya jauh berkurang. Keduanya mengikrarkan bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini salah, dan memasrahkan semuanya pada taqdir yang sudah tuntas tercatat.

Dan akhirnyaaaaa, sodara-sodara, Fulanah itu tau bahwa tak hanya dia seorang yang mencintai ikhwan tersebut! Oalaaah... Banyak akhwat lain yang menaruh hati pada ikhwan misterius itu. Dan satu hal lagi pula, ikhwan tersebut juga memberi harapan-harapan pada akhwat-akhwat yang mencintainya, ikhwan itu berhubungan dengan semuuuuuua akhwat. Ampuuunnn... finally, Fulanah itu shock. 
Mana yang katanya SHALIH tapi TEBAR PESONA ama semua akhwat Pake acara ngegombal sambel, menebar janji2 palsu, menggantungkan harapan-harapan semu untuk para akhwat itu! Huuuhhh, mangkel deh ama ikhwan yang kayak gitu! Fulanah pun mundur. Dia tahu, dia sadar, bahwa IKHWAN JUGA MANUSIA! Hehe... Dan berjanji, kalau ada ikhwan yang memang serius dengannya, langsung aja tantang, "KAPAN LU BERANI NIKAHIN GW?!" *kok malah kayak mau malak ya *

Ya begitulah kisah ikhwan nyebelin, hehe...

For ikhwan yang nyebelin maupun yang nggak (baca : belum) nyebelin : 

Jangan ngaku shalih tapi mau aja deket ama semua akhwat! *esmosi.com *

For akhwat yang jadi korban maupun yang belum *semoga nggak* :

Mending kalo kecantol ama ikhwan dan ikhwan itu memberikan lampu hijau *hha*, mending gak usah deh berlama-lama, langsung ajak nikah aja, ocehoceh, hati tenang karna udah jadi hak milik *faaattthhhh *

HATI-HATI IKHWAN KAWAT


Ikhwan kawat
Gampang bilang cinta ke akhwat,,
Cinta diobral seribu empat (kerupuk kaleee)
Ikhwan kawat
Gak ada kerjaan iseng2 telponin akhwat
Gak diangkat kirim pesan singkat
Bilang kalau ada hal pentiiiiiing sangat
Awalnya bicara sok gawat
Eh ujung-ujungnya ngajakin curhat

Tau gitu kaga gue angkat :P
Ikhwan kawat
Hobi tebar pesona kayak atraksi silat
Dengan Segala jurus pemikat
Kasi perhatian lebay amat
Biar dikata pria penyelamat
Ikhwan kawat
Mondar-mandir kayak lalat
Mata jelalat liat aurat
Ikhwan kawat
Bicara bak malaikat
Ingin kelihatan perfect terhormat
Ikhwan kawat
Walo kantong kere amat
Gaya tetap kayak konglomerat
Kasi hadiah ke akhwat
Alasannya biar ukhuwah semakin erat
Ikhwan kawat
Di depan cewek celana panjang amat
Giliran cadariun lewat
Celana diangkat, digulung2 kayak ketupat
Ikhwan cap kawat
Hobinya kirim sms nasehat
Tapi kok Cuma kirim ke para akhwat?
Temen ikhwan malah kaga keingat

Ikhwan kawat
Nadhor kok hobi amat
Tiap ada kesempatan pasti diembat
Kalo tampang akhwat ga kayak Revalina S Temat
Nadhor langsung dinyatakan tamat
Ikhwan cap kawat
Kalo gak bisa nahan syahwat kenapa ga zawaj ???
Ikhwan kawat
Jadi orang tolong jangan genit-genit amat

Komen di status akhwat pake emod yang bikin gak kuat ^_~ ^_*
Pipi si akhwat jadi merah kayak tomat
Ikhwan kawat
Tolong jangan emosimu mencuat,, karena ini Cuma nasehat
Pis gan… ^^”V hehe…