Rabu, 19 Januari 2011

cinta part 3

BismillahiRahmanirahim, segala puji bagi Allah pencipta alam semesta dan seisinya.

sesungguhnya manusia tidak lah ada yang sempurna. tapi tidak ada salahnya jika kita sebagai hamba Allah berusaha menaati perintahNYA dan menjauhi LaranganNYA.

sebab akibat semua musibah yg terjadi oleh kita sendiri. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيْرٍ. [الشورى، 42: 30]

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [QS. asy-Syura (42): 30]

yukz terus perbaiki diri ^^
iman seseorang memang turun naik makanya kita harus isi dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai saat lengah, kita terjerat hal yang menyesatkan.


(QS Al Maidah: 49 : Maka berhukumlah kalian dengan Apa yang diturunkan Allah, dan jangan mengikuti hawa nafsu mereka.. Dan berhati-hatilah agar mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang diturunkan Allah.. dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah menghendaki menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa mereka.. dan kebanyakan dari manusia adalah fasiq..)

Untuk para akhwat dan ikhwan hayo-Lah jika kalian mampu menikahlah. jika tidak jangan berani main-main api. Akhwat jika ada yg berani mengajak pacaran. maka jawablah> nikahi saya atau tidak sama sekali, jgn dekati saya. Hai kaum Adam, janganlah kalian mengajak hal2 aneh. Lelaki adalah pemimpin, maka jadilah pemimpin yang baik.

jangan pernah percaya dengan janji2 ikhwan yang akan menikahimu tapi tak ada realisasinya. Jika itu semua sudah terjadi, kau hanya bisa bersedih dan menyesal karena telah mempercayainya. Hai akhwat! ikhwan baik-baik itu bukan seperti itu yg dengan mudah mengumbar janji! Bukalah mata kalian! jika ingin melihat dia baik atau tidak saat ta'ruf cobalah lihat teman dekatnya.

Nabi bersabda: “Seseorang itu dilihat dari agama teman dekatnya. Karena itu lihatlah siapa teman dekatnya.”(HR Tirmidzi)


mengapa dilihat dari teman dekatnya? karena teman dekatnya adalah orang yang mempunyai persamaan dengan org tersebut. Jika org tersebut tidak mempunyai persaman, mereka tidak mungkin cocok utk menjadi teman dekat kan? Apalagi jika orang tersebut sangat mudah terpengaruh dengan orang lain alias tak punya pendirian. Sangat penting untuk dilihat siapakah teman dekatnya? Apakah teman dekatnya itu baik akhlaknya, dan agamanya? Mungkin sebagian akan mengatakan kalau kita berteman dengan siapa saja. Ya, kita memang berteman dengan siapa saja tapi tentunya teman dekat kita adalah orang yang paling cocok dengan kita bukan?


“Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang jelek seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau membeli darinya dan bisa jadi engkau akan dapati darinya aroma yang wangi. Sementara (duduk dengan) pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu dan bisa jadi engkau dapati darinya bau yang tak sedap.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


“Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, ‘Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, andai kiranya dulu aku tidak menjadikan si Fulan itu teman akrabku. Sungguh ia telah menyesatkan aku dari Al-Qur`an ketika Al-Qur`an itu telah datang kepadaku.’ Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (Al-Furqan: 27-29)


‘Adi bin Zaid, seorang penyair Arab, berkata:

عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْـمُقَارَنِ يَقْتَدِي
إِذَا كُنْتَ فِي قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ وَلاَ تُصَاحِبِ الْأَرْدَى فَتَرْدَى مَعَ الرَّدِي

Tidak perlu engkau bertanya tentang (siapa) seseorang itu, namun tanyalah siapa temannya. Karena setiap teman meniru temannya. Bila engkau berada pada suatu kaum maka bertemanlah dengan orang yang terbaik dari mereka. Dan janganlah engkau berteman dengan orang yang rendah/hina niscaya engkau akan hina bersama orang yang hina. Karenanya lihat-lihat dan timbang-timbanglah dengan siapa engkau berkawan.

“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 927)


dan hal yang paling penting adalah pilih ia karena agamanya atau dia mau belajar agamanya sendiri. Bukan menjadi orang sombong orang yang menolak kebenaran!!

“Kesombongsan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR Muslim).

hadooh ojan...jgn dah pilih suami yang menolak kebenaran. Bukankah kita disurh berpedoman pada quran dan hadist ya?

saya ulang lagi ayat ini>

“Maka jika kalian berselisih dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasulullah jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan yang demikian itu adalah baik dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59)

“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 213)

“Tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nahl: 93)

Sudahlah apa yang diharapkan dari orang yang tidak mau belajar dan menolak kebenaran? tentunya kita ingin mempunyai keluarga yang sakinah bukan?

Hati2 dengan ikhwan yg suka mempermainkan hati para akhwat, yg cuma maunya main2 doank. Hati2 jg dengan akhwat ganjen yg ngejar2 ikhwan. Sekarang ikhwan dan akhwat tak bisa dilihat dari penampilan saja (ditujukan utk bakwan dan kawat). Malah yg tidak berpenampilan seperti ikhwan akhwat byk yg mau menerima saran2 dengan dalil daripada yg akhwat-ikhwan? aneh bin ajaib kan? ??? ya saya pun bukan manusia yang sempurna, tapi saya hanya bisa berusaha utk memperbaiki diri trs., keep istiqomah!! percayalah wanita baik2 utk laki2 baik2. An Nur: 26

Perbaiki diri terus yukz utk dapat yg terbaik ^^ SEMANGAAAAAT!!!


Percaya Allah telah mempersiapkan yang terbaik untuk kita.Amin....... :)