Senin, 16 Februari 2009

kisah2 indah rumah tangga

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

ini dikutip dari myquran dengan se-izin empunya..

"Mulai hari ini insyaALLAH ane akan kutip beberapa kisah indahnya kehidupan rumah tangga dari buku "untukmu yang akan menikah dan telah menikah" karya syaikh fuad shalih hal.415-424.
Penerbit pustaka al kautsar".

Yang pertama.

Mona sedang duduk di perpustakaan rumahnya sambil membaca sebuah buku yang sangat menarik.tiba2 dia mendngar suara ketukan yang sangat keras dan menakutkan dipintu.dia segera bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju pintu dalam keadaan sangat terkejut dan khawatir.
Dia berkata "siapa di depan?"

Pengetuk pintu itu berkata "cepat buka,aku suamimu,Anwar"

Diapun membuka pintu,lalu memarahi suaminya karena mengetuk pintu dngan cara yang menakutkan.

Sambil tertawa,Anwar berkata " bagaimana jika kukatakan,engkaulah yang membuat aku mengetuk pintu dngan keras karena aku sangat kangen kepadamu dan sangat mengkhawatirkanmu?"

Monapun tertawa,dan berkata "jika demikian,tidak mengapa,walaupun pintunya sampai bobol sekalipun"

Dua orang suami istri berbeda pendapat dlm 1 masalah.perbedaan itu berkembang menjadi pertengkarang yang sengit.mereka berdua pun tidur pada malam itu dalam keadaan masih sama sama kesal.

Keesokan hariny,si istri bngun tidur dan menyadari bahwa sangat tdk baik bila suaminya pergi kerja dlm keadaan marah.maka,dia mengambil kartu kecil dan menulis di atasnya :
"selamat pagi,belahan hatiku.demi ALLAH, dunia tidak pernah sedemikian gelap dimataku segelap hari kemarin saat kubiarkan engkau tidur dlm keadaan marah.maafkan aku,wahai kekasihku."

Dia meletakkan kartu itu diatas bantal disamping kepala suaminya.

Tak lama kemudian,suaminya bangun dan melihat kartu tersebut.dia membacanya.lalu,dia menemui istrinya dan memeluknya dngan hangat.lalu,dia berkata, "engkau istri terbaik,istriku."
Diapun berangkat ketempat kerja dngan dada lapang dan jiwa tenang berkat perbuatan istrinya yang cerdas tersebut.

Bandingkan hal tersebut dngan sekiranya masing2 bersikeras untuk menyalahkan pasangannya.
>Sang suami sampai dirumahnya pada pukul 10 malam.ternyata lampu2 rumah sdh dipadamkan.dia langsung menuju ke kamar tdur,karena menyangka istrinya telah terlena dlm mimpi.dia membuka pintu kamar tidurnya.alangkah terkejutnya dia,saat mendapati istrinya telah merias diri layaknya dimalam pertama,menyiapkan makanan yang paling disukainya,menyalakan lilin di sekitar hidangan,sehingga membiaskan cahaya temaram.

Wewangianpun merebak ke seluruh penjuru kamar.dia hanya berdiri dipintu keheranan.

Istrinyapun berkata, "kemarilah sayangku"
Dia berkata "aku melihat keindahan,pesona,dan sihir yang menawan hatiku dan mengguncang diriku.apakah engkau ini mimpi2ku yg telah mewujud nyata ataukah aku sekarang sedang bermimpi?"

Sang suami mendkati istrinya,memeluknya, dan menghabiskan bersamanya salah satu malam terindah sepanjang hidupnya di tengah lautan rumah tangga yang shaleh.

Bandingkanlah cerita tersebut dngan kasus lain,ketika suami masuk kedalam rumah, lalu disambut oleh istrinya dngan pertanyaan,
"dari mana saja?"
"mengapa terlambat"
"oh, aku sdh tak sanggup lagi hidup bersamamu....."

sang istri berlibur kerumah keluarganya untuk mebginap selama sebulan disana. Si suami merasa sangat merindukannya semenjak istrinya berangkat.
Kesendirian menyiksanya, kepergian istrinya membuatnya kesepian.Semua sudut dirumah membuatnya teringat pada istrinya, karena itu ia tidak pulang kerumahnya kecuali untuk tidur.
Suatu malam, semingu setelah kepergian istrinya, dia pulang ke rumahnya untuk tidur. Tapi ia tidak dapat tidur.Dia terkenang hari2 indah yang dilalui bersama istrinya. Dia tak sanggup lagi bersabar. Dia mengambil HPnya dan mengirim puisi lewat SMS kepada istrinya :
" duhai hatiku, bukankah kita telah sepakat, jika aku melupakan ..... (nama istrinya), maka engkaupun akan melupakannya. Aku telah melupakannya, tepi mengapa engkau masih terus mengenangnya?"

SMS tersebut diterima oleh istrinya.Setelah membacanya, istrinya pun tak bisa tidur. Diapun terbakar rasa rindu kepada suaminya. Hatinya merasa kasihan dan sayang kepada suaminya. Dia segera menelpon suaminya dan mengatakan, "coba jemput kami besok pagi2 sekali. Aku ingin pulang kepada dirimu dan rumahku."
Keesokan harinya sang suami mengambil pesawat pertama yang berangkat ke kota keluarga istrinya, untuk menjemput istrinya untuk kembali ke rumah mungil mereka. Setibanya di rumah mereka yang tenang, mereka pun berbincang2 santai dan tertawa-tawa.

duh romantisnya...











Tidak ada komentar:

Posting Komentar