Senin, 15 April 2013

Mertuamu BUKAN orang tuamu

Dalam kehidupan pernikahan, kalian pasti akan membuka lembaran baru. Hidup kalian juga baru karena kalian sudah memiliki pasangan yang semua orang pasti menginginkan untuk sekali seumur hidup. dalam pernikahan bukan hanya suami atau istri kalian yang harus kalian terima. Tapi mertua kalian juga.

Mertua adalah sebutan untuk orang tua pasangan kita. Betapa beruntungnya jika seseorang mendapatkan mertua yang sangat baik dan mengerti kalian. Mertua tentunya berbeda dengan orang tua kandung kita. Orang tua kandung kita biasanya dan memang lebih mengerti kita daripada orang lain. Jika seorang anak melakukan kesalahan terhadap orang tuanya, maka orang tuanya akan memahami sifat anak tersebut dan memaafkannya serta menutupi aibnya dari orang lain. Seakan-akan si anak tidak ada celah kepada orang tuanya.

Berbeda dengan mertua, orang tua pasangan kita yang tidak semua dapat mertua yang mengerti kita dan menganggap kita sepenuhnya sebagai anak mereka. Bukan menantu mereka. Mungkin dilisan mereka bisa bilang kita dianggap sebagai anak sendiri. Tapi dalam kenyataannya mertua dengan orang tua jelaslah berbeda. Orang tua bisa memaafkan segala kesalahan yang kita lakukan, tapi mertua BELUM tentu. Karena mertua tetaplah mertua. Bukan orang yang melahirkan kita. Apalagi jika anda mendapatkan mertua yang cerewet, lebay, suka memfitnah dan suka mencari-mencari kesalahan menantunya alias ga mau kalah juga dari menantunya.

Bagaimanapun kita memang tidak akan bisa terpisahkan dari nama nya MERTUA. Bagaimanapun ngeselinnya sifat mertua kita, kita harus tetap mengarahkan pasangan kita agar berbakti kepada kedua orang tuanya. Tapi jika konflik terus terjadi, lebih baik kamu pisah rumah dengan rumah mertua kalian karena itu bisa mengakibatkan rumah tangga kalian hancur karena pihak ketiga.

Mereka yang mendapatkan mertua mereka memperlakukan kalian sebagai anak kalian sungguh beruntung. Sehingga pasangan yang belum mampu, masih bisa menumpang dirumah mertuanya. Tapi jika kalian mendapatkan mertua kalian cerewet, suka memfitnah dan suka mencari kesalahan sehingga kalian serba salah dibuatnya. Sebaiknya kalian pindah rumah. Jika perlu wahai wanita mencari kerja lah kalian, agar suami kalian tidak ada alasan lagi untuk pindah rumah. Tinggal dirumah yang sederhana dan makan pas-pasan lebih baik daripada tinggal numpang, makan ada, tapi hati selalu gelisah dan tak nyaman melakukan apapun. Disarankan lebih baik kalian pindah rumah saja. Karena jika kalian tetap tinggal dirumah mertua yang tidak cocok dengan kalian, kalian akan stress dan sangat mengganggu kehidupan rumah tangga kalian.

Bagaimanapun Mertua dan Orangtua adalah dua hal yang sangat berbeda.

Jika pasangan kalian adalah pegawai biasa, hendaknya kalian membantu bekerja agar bisa cepat pindah rumah dan mempunyai kesibukan diluar. Jangan sampai wanita melupakan orang tua kandungnya. Memang yang wajib memberikan nafkah itu lelaki dan yang wajib memberikan nafkah ke orang tua itu lelaki. Tapi wahai wanita, ingatlah kalian dibesarkan juga sama dengan para lelaki. Sama-sama dibesarkan, disekolahkan dan diberi kasih sayang yang cukup dengan orang tua kalian.

Jika suami kalian tidak sanggup memberikan nafkah kepada orang tua kalian atau suami kalian berkata bahwa wanita setelah menikah tidak wajib memberikan materi kepada orang tuanya itu benar. Tapi ingat, sebagai wanita yang dilahirkan dari kedua orang tuanya, kita masih tetap HARUS BERBAKTI kepada mereka! Jangan kau lupakan pengorbanan mereka sebagai orang tua kalian. Jika suami lebih berat kepada keluarganya sendiri, bekerjalah kalian untuk memberikan materi atau kehidupan yang layak untuk orang tuamu. Berikanlah pengertian kepadanya. Jika orang tua kalian memang mampu, is ok. Tapi jika kebalikannya, kalian sebagai anaknya tetap harus membantu orang tuanya yang sedang kesulitan. Kalian tidak boleh lepas tangan begitu saja!! 

Jika suami kalian tidak membolehkan kalian bekerja, berikanlah pengertian kepadanya. Karena bagaimanapun mereka tetap orang tua kita. Kecuali jika posisi kalian sudah menjadi seorang ibu, dan suami mampu bersikap adil terhadap mertuanya, dan sudah pindah rumah, kalian tidak bekerja tidak apa-apa. Tapi kalau suami berat sebelah dengan alasan dia yang menanggung semua beban keluarganya, Lebih baik kalian bekerja-mandiri. Mencari nafkah untuk bakti kita kepada orang tua dan untuk menyenangkan adik kita. Jika ijasah sudah ditangan, mencari kerjalah jika memang sudah darurat karena suami berat sebelah dan tidak adil.

Mertua yang suka mempengaruhi atau suka ikut campur dalam rumah tangga nya, lebih baik kalian pindah dari mertua. Karena itu akan sangat mempengaruhi kehidupan rumah tangga kalian. Orang yang sudah berumah tangga seharusnya sudah lepas dari orang tua. Tapi bagaimanapun memang orang tua tetap akan menganggap kita sebagai anak kecil walau sudah menikah dan membuka lembaran baru. Karena itu disarankan bahwa: Orang yang sudah menikah, sebaiknya berpisah dari kedua orang tua dan kedua mertuanya agar rumah tangga kalian damai dan kalian bisa lebih dewasa dalam menyikapi masalah yang ada.