Minggu, 10 Juni 2012

Berpikirlah secara matang sebelum kau mengambil keputusan

Banyak orang yang menyesal dengan keputusan yang diambil karena tergesa-gesa dan cenderung mengambil keputusan karena sebuah kata G.E.N.G.S.I. Ukhti-akhi, berhati-hatilah dalam mengambil keputusan. Jangan biarkan setan mendominasi keputusan yang kau ambil, karena semua keputusan yang kau ambil mempunyai segala konsekuensinya.

Katakan TIDAK, jika benar-benar tidak, dan jangan bilang TIDAK jika dari hatimu terdalam itu tidak sesuai dengan hati nuranimu. Jika kau menyukai seseorang, benar-benar pertahankanlah jika kau benar-benar menginginkannya. Jodoh itu memang Allah yang mengatur, tapi manusia juga kan yang berusaha? Jika tidak ada usaha dari manusia, bagaimana kita bisa tahu dia jodoh kita atau bukan?

Jangan kau bilang tidak suka, jika perasaanmu mengatakan suka. Karena penyesalan terdalam adalah saat kau benar-benar sudah kehilangannya dan sudah tidak bisa memilikinya. Mungkin kita sering mendengar dengan kata-kata ini: "Kau akan merasakan benar-benar kehilangan, saat kau SUDAH benar-benar kehilangan."

Buanglah jauh-jauh gengsimu. Luruskan kami jika kami salah, karena kami wanita tercipta dari tulang rusuk yang paling bengkok. Mungkin mulutmu bisa berbohong, tapi TIDAK dengan hatimu. Kami wanita hanya butuh kepastian, jika kau memang berkata tidak, janganlah kau mendekati kami hanya karena koleksi mu atau hanya karena ego mu yang terlalu tinggi.

Ukhti katakan TIDAK, untuk semua pria yang mendekati kita tapi tidak ada niat baik. Jagalah baik-baik dirimu, niscaya Allah akan melindungi dirimu (Insya Allah).

Sabtu, 02 Juni 2012

Kisah : Inilah Akibat Dari Istri yang Kecanduan Chatting



Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.


Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.

Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.

Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar, lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???
Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”
Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.

[Sumber : http://jilbab.or.id/archives/403-bercerai-dari-suami-akibat-kecanduan-chatting/ ]

Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, disana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.

Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.

Adapun untuk anggota keluarga yaitu istri dan anak, hendaklah mereka selalu merasa mendapatkan pengawasan dari Allah subahanahu wa ta’ala. Hendaklah mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala yang nampak maupun yang tersembunyi. Sehingga Allah mengetahui segala apa yang mereka lakukan. Karena Allah-lah Maha Mengetahui dan Maha Melihat dengan sifat kesempurnaan. Tentu saja sikap selalu merasa penjagaan dari Allah ini bisa muncul jika seseorang telah dibekali dengan aqidah dan tauhid yang benar. Itulah pentingnya pendidikan aqidah pada keluarga.

http://www.rumaysho.com/belajar-islam/keluarga/2642-kisah-istri-kecanduan-chating.html

Jumat, 01 Juni 2012

Dosa-dosa SUAMI yang dibenci ISTRI


Sekarang cuma mau copas dari buku nya Muhammad Ibrahim Al-Hamd yaitu Dosa-dosa SUAMI yang dibenci ISTRI.

1. Lalai berbakti kepada orang tua setelah menikah.
2. Kurang serius dalam mengharmoniskan antara istri dan orang tua.

    Beberapa hal yang bisa membantu suami mengharmoniskan antara kedua orang tua dan istri adalah:
  •  Memperhatikan orang tua dan memahami watak keduanya.
  •  Bersikap obyektif terhadap istri. Yaitu dengan membela hak-hak istri, tidak menerima begitu saja setiap perkataan yang ia dengar.
  • Mengupayakan kondisi saling memahami.
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri.
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri.

"Di antara sikap cemburu ada yang disukai Allah dan ada yang dibenci-Nya. Adapun yang dicintai oleh Allah adalah sikap cemburu yang muncul karena kegelisahan. Sedangkan yang dibenci Allah adalah sikap cemburu bukan karena kegelisahan." Diriwayatkan oleh Nasai.

5. Meremehkan kedudukan istri.

Perhatikanlah kecemerlangan pendapat Ummu Salamah radhiyallahu 'anha. Perhatikan juga bagaimana Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam mengambil pendapatnya. Seorang suami yang berakal dan bijak, tentu menaruh perhatian terhadap istrinya, meninggikan kedudukannya dan meminta pendapatnya, baik terkait masalah umum maupun masalah rumah tangga. Kemudian suami tidak menghina keluarga istrinya, karena hinaan tersebut akan menyakiti istri. Hak mereka yang paling ringan atas diri anda, wahai suami, adalah menjaga diri dari mencela mereka dan anda tidak melupakan kebaikan mereka. Menghina keluarga istri merupakan tindakan mengingkari kebaikan dan menutup mata atas keutamaan.

Jika pun cacat atau kekurangan pada sebagian anggota keluarga, maka yang wajib adalah segera memberi nasehat dan memperbaiki, bukannya malah menghina dan mengolok-olok.  Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda:

"Saling berwasiatlah untuk berbuat baik kepada kaum perempuan. Sebab, perempuan itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Dan, bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kamu ingin meluruskannya, kamu pasti membuatnya patah. Namun, jika kamu membiarkannya, ia akan tetap bengkok. Jadi, saling berwasiatlah untuk berbuat baik kepada kaum perempuan." HR. Bukhari.

6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri.

"..Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripadanya.." (Al-Baqarah: 228)

7. Memakan harta istri secara batil.
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya.

Sayyid Muhammad Rasyid Ridha berkata, "Kaum laki-laki sesuai tuntutan kepemimpinannya wajib mengajarkan kepada istri-istrinya sesuatu yang dengannya mereka bisa menunaikan kewajiban yang dibebankan atas diri mereka." Nida' lil Jinsi Al-Lathif, hal 32.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirmu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.." (at-Tahriim: 6)

9. Bersikap pelit terhadap istri.

'Bertakwalah kepada Allah terkait kaum perempuan. Sebab mereka itu adalah tawanan di tangan kalian. Kalian mengambilnya dengan sarana amanah Allah. Kalian halalkan kemaluannya dengan kalimat Allah. Hak mereka atas diri kalian adalah memberi rizki dan pakaian kepada mereka secara makruf.' (HR. Muslim dan Abu Dawud)

"Satu dinar yang kamu belanjakan di jalan Allah, satu dinar yang kamu belanjakan untuk membebaskan budak, satu dinar yang kamu sedekahkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan untuk keluargamu. Yang paling besar pahalanya adalah dinar yang kamu nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim)

Dalam hadist Jâbir Radhiyallahu 'anhu disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda kepada seorang laki-laki, "Mulailah dari dirimu sendiri, maka bersedekahlah untuk dirimu. Jika masih tersisa, maka sedekahkanlah kepada keluargamu. Jika masih tersisa lagi dari sedekah untuk keluargamu, maka sedekahkan kepada kaum kerabatmu. Dan, jika masih tersisa dari sedekah kepada kaum kerabatmu, maka untuk ini dan untuk itu" (HR. Muslim)

10. Banyak mencela dan mengkritik istri.

"Tinggalkanlah mencela, sebab barangkali sebuah keburukan akan meluap-luap disebabkan celaan yang mengawalinya"

Seorang suami yang berakal dan bijak tidak akan mencela istrinya karena kesalahan sepele, dan tidak menghukumnya pada kekeliruan pertama. Namun, ia akan mencari berbagai alasan pembenaran dan menuntunnya menuju kondisi lebih baik. Bila pun ada sesuatu yang mengharuskan kritikan, hendaknya suami mengkritik dengan lembut, sehingga dengannya istri menyadari kesalahannya tanpa harus menyulut kemarahannya, atau melupakan sisi kebaikannya.

Kemudian, sungguh indah bila suami mengabaikan dan pura-pura tidak mengetahui kesalahan yang terjadi. Yang demikian itu adalah salah satu tanda kemuliaan dan keluhuran jiwa; juga bisa meninggikan kedudukan dan meredakan amarah berikut dampaknya yang menghancurkan. Bila istri melakukan kesalahan, tidak baik bila suami mengulang-ulang kritikan dan mengungkit-ungkit celaan dari waktu ke waktu. Sebab, ini bisa memicu kebencian, dan sangat mungkin mengikis rasa cinta. Siapakah orang yang benar-benar bersih? Tak ada manusia yang sempurna.

11. Kurang berterima kasih dan memotivasi diri.

Ucapan terima kasih termasuk perkataan baik (kalimah thayyibah) yang memperkuat faktor-faktor pemicu cinta dan kasih sayang. Bila istri mendapat ucapan terima kasih dari suami, ia akan berbahagia dan merasa lebih giat. Ia akan terdorong untuk terus melayani suami dan bersegera memenuhi kesenangannya, disebabkan ungkapan kasih sayang, kelembutan dan penghargaan yang ia terima dari suami. Jika hati istri telah dipenuhi dengan perasaan-perasaan demikian, ia akan merasa aman dan nyaman hidup bersama suami, serta manfaatnya akan kembali kepada suami, berupa keharmonisan dan kebahagiaan


12. Banyak bersengketa dengan istri.

Bila anda berangan-angan seandainya semua orang berjalan sesuai kehendak anda, dan segala sesuatu terjadi sesuai keinginan anda, maka sebaiknya anda tidak menunggu lama-lama, sebab anda menginginkan sesuatu yang mustahil. Lebih baik anda memposisikan orang-orang-terlebih mereka yang harus anda pergauli-sebagaimana adanya. Hendaknya anda menghindar dari orang-orang yang pandai memutar balikkan kata-kata dan suka mencela. Anda berjiwa lapang dada berpikiran mendalam. Anda menerima perbuatan-perbuatan ringan dengan hati yang lapang dan jiwa yang tenang. Anda berusaha mencari solusi problematika dengan bijak dan tenang, serta melihat permasalahan dengan pandangan jauh kedepan, tanpa meremehkan, atau membesar-besarkan.

Jadi, tidak baik bila suami menjadikan rumahnya sebagai lapangan tempat menumpahkan sumpah-serapah. Atau, berusaha memaksakan setiap pendapatnya kepada istri, baik pendapat benar maupun salah. Sebaliknya, suami harus menghormati istri, "Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf." Hendaknya dialog antara keduanya dibasahi oleh embun kasih sayang, wewangian cinta dan hasrat untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya jiwa itu bisa menjadi tunduk karena perkataan jujur dan argumen kuat. Bila perdebatan mulai tersulut, maka jalan terbaik untuk memadamkannya adalah meninggalkannya, atau mengalihkan pembicaraan kepada masalah lain.

Kesimpulannya, seorang suami yang cerdas adalah suami yang mampu menguasai pertengkaran, artinya tidak memberi pertengkaran kecuali porsi yang menjadi haknya. Ia paham bahwa rumah tangga tidak pernah sepi dari perselisihan. Rumah tangga bahagia bukan rumah tangga yang bersih dari problematika sama sekali. Sebab, yang demikian itu tidak mungkin terwujud. Namun, ia adalah rumah tangga yang mengetahui bagaimana memperlakukan dan menguasai problematika.

13. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkerama dengan keluarga.

Suami keluar rumah untuk refreshing, atau menemani sahabatnya refreshing. Ia bertemu dengan teman-temannya dan obrolan berlanjut hingga larut malam. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi dirumah, ke mana anak-anak pergi. Ia tidak menyadari penderitaan seperti apa yang dialaami istri akibat pengabaiaanya ini. Sesungguhnya kebijaksanaan dan kepandaian mengelola akan terlihat pada kemampuan menyeimbangkan antara hak dan kewajiban yang terkadang berbenturan. Kebijaksanaan ini akan terlihat nyata, begitu pun kepandaian mengelola pada pemenuhan hak kepada setiap pemilik hak, tanpa merugikan para pemilik hak yang lain. Mengabaikan keluarga merupakan kelalaian yang besar dan kezhaliman yang nyata. Sudah sepantasnya anda, wahai suami cerdas, untuk menyeimbangkan antara berbagai hak. Hendaknya anda, meluangkan waktu bersama keluarga untuk bercengkerama, berbincang hangat, menanamkan kerinduan mereka akan kasih sayang dan kelembutan anda.

14. Interaksi yang buruk dengan istri.

Ada tipe suami yg kurang baik interaksinya dengan istri, tidak memperhatikan perasaannya, tidak peduli ketika menyakitinya, dan tidak memperlakukannya seperti yang digariskan norma-norma interaksi dan kepribadian mulia. Di antara interaksi buruk adalah suami yang bersikap manis kepada orang-orang dengan gerak-geriknya yang sopan, wajah cerah dan tutur katanya yang lembut, namun begitu kembali ke keluarga ia bersikap kasar, keras, bermuka masam dan berperangai ketus.

Salah satu hak istri atas suami adalah interaksi yang baik. Yakni suami memperlihatkan kegembiraannya ketika bertemu istri, mencandainya dan bersenda gurau dengannya. Tujuannya, untuk menghibur hatinya, sebagai penawar keesedihannya di kala sendiri dan memberitahukan betapa berharga dirinya bagi suaminya.

15. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan.

Seorang perempuan pasti mengalami kondisi-kondisi seperti hamil, haid, nifas dan lain sebagainya.  Bisa jadi kondisi tersebut diiringi dengan ketidaksukaan kepada beberapa hal, sampai-sampai ia tidak sanggup melihat suaminya. Mungkin ia tidak menyukai rumahnya, tidak menyukai suami dan sebagainya. Jika suami tidak mengetahui kondisi ini, ia akan menafsirkannya sebagai kebencian dan kebosanan istri terhadapnya. Bisa jadi harga diri dan kesombongan begitu menguasai  suami, sehingga ia segera menceraikan istri. Ia tidak mengetahui bahwa tindakan istri tersebut bukan berasal dari keinginannya sendiri.

16. Terburu-buru dalam talak.

Banyak orang meremehkan urusan talak. Anda melihatnya begitu gampang menggerakkan lidahnya untuk mengeluarkan kata talak, tanpa terlebih dahulu memikirkan akibatnya. Seringkali talak terjadi karena sebab-sebab sepele, sehingga talak memporak-porandakan kebahagiaan yang telah tegak berdiri dan mencerai-berai kekuatan keluarga. Di antara sebab talak adalah luapan kemarahan yang menguasai seseorang, sehingga membutakan matanya, melumpuhkan pikirannya, mengacaukan akalnya, lalu menggiringnya untuk menjatuhkan talak. Sebab yang lain adalah saran dari teman-teman buruk, mereka menginspirasikan kepadanya pandangan yang salah dan bengkok. Barangkali mereka melakukannya karena dengki, makar, iri dan cemburu.

17. Mencela istri setelah berpisah dengannya.

Kewajiban suami adalah berpisah dengan istrinya adalah menahan lidahnya dari menghina mantan istri dan menyuruh anak-anak bila mereka dikarunia ana untuk berbakti dan menyambung silaturrahim dengan ibu mereka, Itulah hak yang dikehendaki oleh agama, kepribadian luhur dan norma mulia.

18. Kurang setia terhadap istri.

Ada tipe suami yang porsi kesetiaannya terhadap istri sangat minim. Ia tidak pernah memperhatikan istri kecuali sebatas yang menjadi bagiannya dari istri. Salah satu bentuk sikap kurang setia adalah mentalak istri bila istri menderita penyakit yagn dikhawatirkan menyebabkan kematiannya guna mengeluarkan istri dari daftar ahli warisnya. Selanjutnya sering meninggalkan istri tanpa ada keperluan untuk pergi. Dan, berbagai sikap kurang setia yang menunjukkan perangai tercela dan kurang perhatian terhadap nilai luhur. Adapun orang-orang yang terhormat dan pribadi-pribadi setia, mereka itu selalu menjaga cinta dan tidak melupakan kebaikan, meskipun waktu telah berjalan cukup lama. Dalam urutan pertama yang mereka pelihara adalah hak istri. Sebab, istri yang telah mempersembahkan kesabaran, keikhlasan dan pergaulan yang baik kepada mereka. Anda melihat orang-orang terhormat itu begitu setia menjaga janji cinta. Mereka selalu teringat kebaikan istri, selalu mendoakannya, senantiasa hadir di sisinya dengan penuh kelembutan, baik ketika sakit, setelah renta, atau ketika tertimpa bencana. Bahkan, mereka menjaga hak istri setelah ia meninggal.

Lihatlah penghulu segenap makhluk, Nabi kita Muhammad Shallahu Alaihi Wasallam  beliau begitu setia menjaga istrinya, Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu Anha, Setelah Khadijah meninggal dan beliau menikah dengan Aisyah  Radhiyallahu Anha,  serta beberapa perempuan cantik dan terhormat lainnya, beliau tidak melupakan Khadijah berikut kesengsaraannya dalam masuk Islam dan infaknya di jalan Allah, Sering kali beliau menyebut nama Khadijah dan menyanjungnya. Bahkan Aisyah pun berkata, "Aku tidak pernah cemburu kepada seorang perempuan seperti cemburuku kepada Khadijah, disebabkan seringnya Rasulullah Shallahu Alaihi Wasallam menyebutkan namanya."

Ibnu Darraj Al-Qasthali berkata ketika pergi meninggalkan istrinya:

Ketika masa perpisahan telah semakin dekat, ketika benang kesabaran mulai kurajut.
Isak tangis itu tak kuasa kubendung.
Hari-hari penuh cinta menari-nari di pelupuk mataku.
Tapi di liang lahat teriakan senyaring apapun kan terdengar lirih.

Hingga ucapannya:

Sayap kerinduan membawaku terbang tinggi 
Bersama kepak sayap pipit yang menjelajah langit.

Romantisme semacam ini seringkali terlihat pada detik-detik menjelang kematian, seperti wasiat Yahya Al-Hindi Al-Andalusi untuk dimakamkan di dekat istrinya yang telah lebih dulu meninggal, sehingga ia merasa sangat sedih karenanya. Yahya berpesan:

Bila aku meninggal, kuburkanlah jasadku di samping kekasihku.
Agar tulang belulangku bertemu dengan tulang belulangnya di tanah.
Aturlah makamku sekehendak kalian, apakah kekasihku yang didepanku.
Ataukah aku yang berada di depannya.
Semoga saja Rabb Pemilik Arsy menurunkan rahmat-NYA.
Sehingga Dia tinggikan derajatku dan derajatnya di sisi-NYA.

Romantisme dan rasa rindu ini juga terlihat ketika jaraka memisahkan, sebagaimana senandung seorang ahli hadist, Ibnu Hajar Radhiyallahu Anhu,sebagai ungkapan rasa rindunya kepada istrinya, Laila Al-Halabiyah.

Aku pergi dengan meninggalkan kekasih di rumahnya
Walaupun hatiku tidak sekalipun condong kepada yang lain
Aku bersibuk diri dengan hadist sepanjang hari
Dan ketika malam menjelang, kerinduanku membuncah kepada Laila

19. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain.

Ada tipe suami yang selalu merasa kurang puas dengan apa yang dimilikinya, selalu melirik kenikmatan yang menjadi milik orang lain. Ia tidak puas dengan apa yang dikaruniakan Alloh, meski jumlahnya sangat banyak. Hatinya tidak tenang karena resah melihat hak milik orang lain, sekalipun jumlahnya sangat sedikit.

Oleh karenanya, anda melihatnya selalu iri terhadap istri saudara, kerabat atau teman-temannya. Anda melihatnya selalu membuat perbandingan antara kondisinya dengan kondisi mereka. Ia menduga mereka menikmati kehidupan yang lebih baik daripada kehidupannya, dan istri-istri mereka mempunyai apa yang tidak dimiliki istrinya. Padahal, bisa jadi realitanya sangat bertolak belakang dengan semua asumsinya.

Termasuk sikap ini adalah tindakan suami yang selalu memperhatikan perempuan lain selain istrinya. Bila matanya menangkap sesosok perempuan, pandangannya terus mengikuti dan barangkali hatinya terpikat kepadanya. Yang lebih buruk lagi adalah bila pandangan matanya lekat mengawasi para penyiar, artis dan penari perempuan yang menggunakan make up tebal, dimana jika dipakaikan kepada perempuan paling sederhana sekalipun akan merubahnya laksana rembulan.

Anda melihat laki-laki tipe ini memandang artis-artis tersebut dengan penuh takjub. Kemudian pandangannya beralih ke istrinya, ia hanya memandang sekilas dengan tatapan merendahkan. Barangkali permulaan ini akan mengantarkan kepada tindakan menjauhi istri, bahkan mungkin berakhir dengan pengkhianatan. Sebuah pengkhianatan akan menghancurkan kehidupan rumah tangga dan menghilangkan kepercayaan istri kpd suami. Secara kodrati perempuan membenci pengkhianatan suami melebihi kebenciannya kpd perkara apapun yang lain. Bagaimana tidak, sedangkan ia mempersembahkan kesehatan cinta dan masa mudanya?

Demikianlah. Sesungguhnya penyebab terbesar kegemaran memandang perempuan lain adalah maraknya ikhthilath (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan) dan tabarruj (berdandan dengan menampakkan perhiasan). Karenanya, kasus pengkhianatan ini banyak terjadi pada negara dan masyarakat yang didalamnya berkembang sikap permisifme dan kekejian. Sebaliknya, sangat sedikti terjadi pada negara dan masyarakat yang menjaga tata susila dan rasa malu. Fenomena suami yang melirik perempuan lain dan kurangnya perasaan puas terhadap istri merupakan faktor terbesar bagi hancurnya bangunan rumah tangga. 

Ibnul Jauzi  Radhiyallahu Anhu, melanjutkan, "Hendaknya seseorang merasa puas dengan perempuan yang bagian dalamnya adalah agama dan bagian luarnya adalah ketertutupan serta kesederhanaan. Dengan demikian, ia akan bergaul dengan rahasia yang baik dan hati yang bersih." Bila seseorang mendapat istri yang shalihah, maka hendaknya ia bergembira dan menjaganya baik-baik. Pasalnya, ia adalah 'perniagaan yang menguntungkan'. Sungguh indah apa yang disenandungkan seorang penyair tentang perempuan muslimah dalam kesucian diri, ketertutupan dan kebahagiaanya orang yang mendapatkannya berikut:

Dialah mutiara di dalam kulit kerang tertutup, merdeka dan jauh mengungguli mutiara lain
Berkilauan, memancarkan sinar terang benderang, keindahannya semakin mempesona ketika ia tertutup
Cahayanya adalah air wudhu, jernih, bening, memancar dari hati nan bersinar laksana rembulan
Dia tutup dirinya dari kilatan pandangan palsu ataupun rayuan gombal penuh kenistaan
Hampir-hampir ia tampil mempesona di hadapan mereka, sekiranya tidak ada penutup diri dan rasa malu yang menjaganya
Ia memukau bagaikan bintang, tidak semua tangan dan pandangan mampu menjangkaunya
Ia memukau bagaikan bintang, tidak semua tangan dan pandangan mampu menjangkaunya
Alloh menjaganya untuk laki-laki yang telah dijanjikan untuknya, yang mengangankan kebaikan, gemar berkorban bersabar.

be yourself


Hayoo kenapa penulis, menulis judul ini? Sepertinya sudah sering y kita mendengar kata-kata ini :) BE YOURSELF AN ORIGINAL IS ALWAYS WORTH MORE THAN A COPY.

Walau kamu berusaha MENCOPY smuaa sikap, sifat dan aktivitasnya tapi copy-an bukanlah yang asli. Tapi sayang banyak orang yang menjadi orang lain karena orang lain. Biasanya orang yang sangat suka dengan seseorang, walaupun dia tahu bahwa si fulan sudah menjalin hubungan dengan orang lain. Akhwat ini terus mengikuti akhwat yang sedang menjalin hubungan tersebut untuk mengejar-ngejar ikhwan tersebut supaya akhwat tersebut disukai dengan ikhwan yang sudah menjalin hubungan tersebut.

Sebutlah ikhwan ini bernama Abu Umar dan sedang menjalin hubungan/ta'aruf dengan Khadijah. Kemudian datanglah akhwat yang bernama Bilqis. Si Bilqis yang sangat suka dengan Abu Umar, berusaha untuk mengadu domba dan mempengaruhi Abu Umar. Bilqis yang merasa mempunyai kedekatan dengan Abu Umar, dia menggunakan hal itu untuk mendekati Abu Umar. Sampai-sampai dia rela mengikuti semuaaa aktivitas dan semua sikap bahkan kata-kata yang dilakukan Khadijah.

Ukhti, jadilah diri sendiri. Kamu tidak akan bisa menjadi seseorang yang sama persis dengan orang lain, apalagi jika kamu memang dengan dia sangat berbeda jauh sifat, sikap dan aktivitasnya. Mungkin kamu bisa mengikuti hobi nya, kamu bisa mengikuti gaya tulisannya di blog atau facebook, kamu bisa mengikuti copas-copas doa atas apa yang ukhti khadijah itu copas. Tapi kamu tetaplah kamu, kamu tidak pernah akan bisa menjadi Khadijah karena kamu adalah bilqis. Berubahlah karena Alloh Subhanallahu Wa Ta'ala, jangan berubah karena ingin merebut perhatian orang lain dan merusak hubungan orang lain.

Tidak akan seseorang bisa menjadi ahli tafsir hadist sampai dia belajar ditempat ilmu yang mempelajari tafsir hadist. Mungkin hadist tersebut bisa dibaca lewat artinya, tapi kamu tidak bisa sembarangan mengartikan hadist tersebut sampai kamu sudah belajar b.arab untuk mengartikannya. Jika dengan mudah seseorang bisa mengartikan sembarangan apa yang ada di hadist dan al-quran maka tidaklah perlu lagi orang yang diberi nama "Ahli hadist", "Ahli Tafsir", atau tidaklah perlu lagi ada kuliah jurusan tafsir hadist atau kuliah jurusan agama.

 (ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu. An- Nahl: 25

Setiap manusia mempunyai bakat dan kelebihan masing-masing yang tidak bisa diikuti orang lain. Jadilah diri sendiri ukhti untuk dicintai. Jangan mau dicintai karena bayang-bayang orang lain. Apakah kamu mau dicintai Abu Umar karena kamu mengikuti sikap Khadijah terus? Ukhti Bilqis, kau tidak akan bisa mengikuti gaya, sikap dan sifat dia sepenuhnya. Sampai kapan kau akan mengikuti Khadijah? Apakah kamu nyaman dicintai karena menjadi bayang-bayang orang lain?

Jadilah diri sendiri, perbaiki diri boleh, tapi jangan lah menjadi orang lain karena setiap orang itu mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Walau kamu mengikuti SEMUA sikap, sifat dan aktivitas Khadijah tapi kamu bukanlah Khadijah! Kertas copy-an tetaplah copy-an dan bukan kertas asli. Semua orang bisa mempunyai muka putih, tapi tetap warna kulit putih asli berbeda dengan warna kulit putih karena pelembab or make up ^_^  itulah bedanya yang asli dan copy-an ;)

Wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik bukan? Wanita keji untuk laki-laki keji  :) An-Nur: 26