Selasa, 26 Juli 2011

Kisah : Inilah Akibat Dari Istri yang Kecanduan Chatting


Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.


Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.

Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.

Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar, lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???
Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”
Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.

[Sumber : http://jilbab.or.id/archives/403-bercerai-dari-suami-akibat-kecanduan-chatting/ ]

Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, disana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.

Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.

Adapun untuk anggota keluarga yaitu istri dan anak, hendaklah mereka selalu merasa mendapatkan pengawasan dari Allah subahanahu wa ta’ala. Hendaklah mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala yang nampak maupun yang tersembunyi. Sehingga Allah mengetahui segala apa yang mereka lakukan. Karena Allah-lah Maha Mengetahui dan Maha Melihat dengan sifat kesempurnaan. Tentu saja sikap selalu merasa penjagaan dari Allah ini bisa muncul jika seseorang telah dibekali dengan aqidah dan tauhid yang benar. Itulah pentingnya pendidikan aqidah pada keluarga.

http://www.rumaysho.com/belajar-islam/keluarga/2642-kisah-istri-kecanduan-chating.html

Kamis, 07 Juli 2011

Ikhwan Sejati…

copas dari blog orang

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!” Sang Ibu tersenyum dan menjawab…


Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ? Sang Ibu memberinya buku dan berkata… Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

WasPada JIL (Jaringan Ikhwan LeBay)

copas dari>> http://mutif.net/index.php?option=com_content&view=article&id=81:waspada-jil-jaringan-ikhwan-lebay&catid=38:artikel&Itemid=27

“Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.”

Rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat.

Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, YM, dll,

menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas.

Begitu lembut dan halusnya Tipu daya Syetan,

tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Tergelincir ke neraka memang mudah, belum pernah terdengar ada cerita tergelincir ke jalan yang benar,

karena jalan menuju kebenaran perlu perjuangan



Seorang bergelar ikhwan memajang profil islami,

Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya,

langsung berani bebas berinteraksi dengan lawan jenis,

lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah?

Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial,

pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing,

digantilah status mereka berdua sebagai pasutri,

sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya,

berikut ini petikan obrolannya:

“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.

“‘Wa’alaikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.

“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…”

puji ikhwan Lebay tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit,

maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”

Sang ikhwan pun tidak mau kalah,

balas memuji akhwat. “Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”

Owh mengerikan, berlebay-lebay di dunia maya,(lebay.com) wkkwkwkwkwkwkkw


syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa,

bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.

Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis,

Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……na’udzubillah,

bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.


Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!

Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.


Wahai ikhwan, relakah jika adikmu/ saudaramau dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain?

Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main. Mana Tanggung JawabMu, setelah hati mereka kau ambil,

Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.

Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam,

biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman.(LeBay Juga Neeh )


Wahai Ikhwan,

foto dan staTus tidak menjelaskan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka,

hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia,

jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.



Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!

Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu.

Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang tertarik padamu.

Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i,

sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu.

Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius,

tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan,

dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat,koreksilah cara kita berinteraksi dengan para Lelaki ,

apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita?

Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya,
waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi.

Jangan mudah terpedaya oleh rayuan Lelaki di dunia maya.


Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami,

jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram,


--[edited from voa-islam.com]--

Ikhwan Nyebelin

Copy dari>>>>http://fathia27rhm.multiply.com/journal/item/382

Bismillahirrahmanirrahim...

Hehehe, judulnya provokatif banget ya, punten nih buat para ikhwan, bukan maksud hati ngajak kalian ribut, tapi apa dikata, aku sedang kesel ama seorang ikhwan. Siapa dia? Yap, panggil saja dia : IKHWAN NYEBELIN!

Jadi begini ceritanya sodara-sodari, well, udah naluri setiap wanitah di dunia ini lah ye ngeliat ikhwan tuh kagak dari tampangnya doang, tapi yang namanya perempuan lebih suka melihat sisi afektif *halah, apa pula itu afektif*, daripada materi (e.g : uang, fisik, dll) semata. Gak percaya? Ya bisa ngeliat sendiri lah ada orang yang mungkin kalian bisa bilang biasa aja, tapi ceweknya boo' super duper cuanteks. Ya toh? Padahal parah banget dan tetot alias salah besar kita menilai orang cuma dari penampilannya. Ampe-ampe ada pepatah mengatakan : Don't judge a book by its cover. Jangan menilai buku dari sampul/covernya. Yaa, aku bukan menyuruh kalian milih buku yang sampulnya jelek, yaelah, itu pan cuma pepatah kaleee.. hheu. Maksud tuh pepatah, kita tuh di dunia ini jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya aja, tanpa kita tahu bagaimana dalam/isinya. Ok lah ada cewek cantik banget, tapi belum tentu dia baik sifatnya. Ada yang biasa aja, tapi semua lengket ama dia. Jadi teringat nasihat yang sering Ayah dan Ibuku lontarkan ke anak-anakya,

"Kalian jangan meremehkan orang-orang yang kalian anggap di bawah kalian, bisa jadi mereka nanti lebih sukses dari kalian, bisa jadi mereka lebih mulia di mata Allah dibanding kalian..."



Ok, back to the topic, sebenernya bukan itu inti yang mau ku bicarakan, heheh...

Jadi aku sebel ama ikhwan yang ada ada di cerita di bawah ini :

Usut punya usut, katakanlah namanya Fulanah, nah dia itu mengenal sang ikhwan dari sebuah situs internet. Seiring berjalannya waktu, Fulanah itu pun mulai merasakan benih-benih cinta tumbuh dengan subur di taman hatinya, hehe.. cieh ahem. Kok bisa? Padahal Fulanah tersebut bahkan melihat wujud sang ikhwan misterius itu aja belum pernah, kok bisa-bisa dia jatuh hati? Ternyata sodara sodari, itu semua dikarenakan kebaikan hati, keshalihah, dan kesempurnaan akhlak si ikhwan tersebut. SMS bergelimpangan banyaknya di HP kedua belah pihak. Ya pokoe begitulah, dan cinta Fulanah pada ikhwan tersebut makin menjadi, tapi belum dapat mereka labuhkan ke dalam pernikahan karna ada beberapa hal yang menghambat. Pas ditanya,

"Fulanah, apakah ikhwan itu juga mencintaimu?"

"Saya belum tahu, saya tidak berani menanyakan, tapi dia seperti memberi harapan, sangat nampak bahwa dia membuka peluang untuk saya..."

Gubraaaaaaakkkkkksssssssssssss! Toeeenggssss, sedih ya? hehe.. Laki-laki di mana pun sih emang nyantai bawaannya, tapi kalo perempuan pan kebanyakkan menganggap pernyataan dan status itu perlu *well, gak bisa dipukul rata semua perempuan dan laki-laki gitu sih *.

Setahun pun berlalu... mereka belum juga bisa melabuhkan cinta. Huhuh, kasian...

Makin lama mengenal ikhwan tersebut, Fulanah masih menganggap baik ikhwan misterus itu. Mereka masih berhubungan walau intensitasnya jauh berkurang. Keduanya mengikrarkan bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini salah, dan memasrahkan semuanya pada taqdir yang sudah tuntas tercatat.

Dan akhirnyaaaaa, sodara-sodara, Fulanah itu tau bahwa tak hanya dia seorang yang mencintai ikhwan tersebut! Oalaaah... Banyak akhwat lain yang menaruh hati pada ikhwan misterius itu. Dan satu hal lagi pula, ikhwan tersebut juga memberi harapan-harapan pada akhwat-akhwat yang mencintainya, ikhwan itu berhubungan dengan semuuuuuua akhwat. Ampuuunnn... finally, Fulanah itu shock. 
Mana yang katanya SHALIH tapi TEBAR PESONA ama semua akhwat Pake acara ngegombal sambel, menebar janji2 palsu, menggantungkan harapan-harapan semu untuk para akhwat itu! Huuuhhh, mangkel deh ama ikhwan yang kayak gitu! Fulanah pun mundur. Dia tahu, dia sadar, bahwa IKHWAN JUGA MANUSIA! Hehe... Dan berjanji, kalau ada ikhwan yang memang serius dengannya, langsung aja tantang, "KAPAN LU BERANI NIKAHIN GW?!" *kok malah kayak mau malak ya *

Ya begitulah kisah ikhwan nyebelin, hehe...

For ikhwan yang nyebelin maupun yang nggak (baca : belum) nyebelin : 

Jangan ngaku shalih tapi mau aja deket ama semua akhwat! *esmosi.com *

For akhwat yang jadi korban maupun yang belum *semoga nggak* :

Mending kalo kecantol ama ikhwan dan ikhwan itu memberikan lampu hijau *hha*, mending gak usah deh berlama-lama, langsung ajak nikah aja, ocehoceh, hati tenang karna udah jadi hak milik *faaattthhhh *

HATI-HATI IKHWAN KAWAT


Ikhwan kawat
Gampang bilang cinta ke akhwat,,
Cinta diobral seribu empat (kerupuk kaleee)
Ikhwan kawat
Gak ada kerjaan iseng2 telponin akhwat
Gak diangkat kirim pesan singkat
Bilang kalau ada hal pentiiiiiing sangat
Awalnya bicara sok gawat
Eh ujung-ujungnya ngajakin curhat

Tau gitu kaga gue angkat :P
Ikhwan kawat
Hobi tebar pesona kayak atraksi silat
Dengan Segala jurus pemikat
Kasi perhatian lebay amat
Biar dikata pria penyelamat
Ikhwan kawat
Mondar-mandir kayak lalat
Mata jelalat liat aurat
Ikhwan kawat
Bicara bak malaikat
Ingin kelihatan perfect terhormat
Ikhwan kawat
Walo kantong kere amat
Gaya tetap kayak konglomerat
Kasi hadiah ke akhwat
Alasannya biar ukhuwah semakin erat
Ikhwan kawat
Di depan cewek celana panjang amat
Giliran cadariun lewat
Celana diangkat, digulung2 kayak ketupat
Ikhwan cap kawat
Hobinya kirim sms nasehat
Tapi kok Cuma kirim ke para akhwat?
Temen ikhwan malah kaga keingat

Ikhwan kawat
Nadhor kok hobi amat
Tiap ada kesempatan pasti diembat
Kalo tampang akhwat ga kayak Revalina S Temat
Nadhor langsung dinyatakan tamat
Ikhwan cap kawat
Kalo gak bisa nahan syahwat kenapa ga zawaj ???
Ikhwan kawat
Jadi orang tolong jangan genit-genit amat

Komen di status akhwat pake emod yang bikin gak kuat ^_~ ^_*
Pipi si akhwat jadi merah kayak tomat
Ikhwan kawat
Tolong jangan emosimu mencuat,, karena ini Cuma nasehat
Pis gan… ^^”V hehe…